Di Indonesia, Kopi itu akrab sekali dengan manusia. Dia yang berpeluh, telanjang dada menyajikan kopi untuk para pejabat daerah, bahan basa-basi seorang mafia sawit, persembahan untuk kepala adat, simbol gaya hidup kaum urban, teman melaut seorang menteri dan ...
kopi lah yang tanpa disadari merasuk pikiran orang untuk mencintainya.
Berulang kali saya katakan, saya tidak suka dengan kopi. Masih saja disuguhkan. Berulang kali pula saya katakan, tidak suka minuman manis, tetap saja datangnya gula-teh-manis.
Itu satu tahun lalu.
Sekarang juga tidak terlalu suka minuman manis.
Tapi bagaimana dengan kopi?
Saya bawa french press portable setiap hari. Kadang satu toples kecil isi kopi arabica Gayo, muncul di dalam tas saya.
Sini mendekatlah, saya bisiki...
"Kopi membuat saya tergila-gila akan keajaiban rasa dan aromanya,"
Bagaimana bisa tergila-gila? padahal satu tahun lalu, saya masih mual dan keringat dingin sehabis meneguk kopi...
Begini, saya bisiki lagi...
Dia bisa membuat saya mencintainya, asalkan saya rela berkenalan dengannya. Dia tidak pernah memaksa saya untuk mencintainya. Zat yang diciptakan Tuhan dan sangat moderat kepada siapa saja yang menikmatinya.
Dalam sebuah manuskrip tua tentang kopi, seorang pujangga arab, Abdul Al-kadir bin Mohamad Al ansari al jazari Al Hanbali, yang teridentifikasi pada 1587. Sajak itu sangat indah, saya membaca translasinya sebagai berikut;
In Praise of Coffee
O Coffee, thou dost dispel all cases, thou art of the object of desire to the scholar...
This is the beverage of the friends of God...it gives health to those in its service who strive after wisdom...
Prepared from the simple shell of the berry, it has the odor of musk and the color of ink...
The intelligent man who empties these cups of foaming coffee, he alone knows the truth...
May God deprive of this drink the foolish man who condemns it with incurable obstinacy...
Coffee is our Gold. Wherever it is served, one enjoy the society of the noblest and most generous men...
O drink, as harmless as pure milk, which differs from it only blackness...
Barusan adalah penggalan sajak, dari seorang pujangga yang hidup di tengah pro dan kontra kopi di Arab kala itu. Sampai lima abad setelahnya, wahabi yang berabad-abad mempengaruhi budaya Arab, melarang kopi, sama halnya seperti alkohol atau minuman yang memabukkan.
Lepas dari pro dan kontra itu, sajak yang begitu indah seharum aromanya telah merasuki pikiran, siapapun yang rela untuk minum dan jatuh cinta padanya (kopi)...
Kita bisa belajar dari kopi, bahwa kau tidak perlu memaksakan orang lain untuk jatuh cinta padamu...
Bahwa kau tidak perlu memaksakan dirimu untuk masuk dalam sebuah lingkungan sosial dan disukai semua orang.
Biarkanlah mereka kenal dirimu, asalkan kau tidak memiliki niatan untuk memaksakan kehendakmu.
Kopi adalah sang pengalah untuk menang. Setelah dia menang, tak lantas kau diberikan kunci untuk mengalahkan dirinya.
Coba tengoklah, Asosiasi Kopi Specialty Amerika atau SCAA(Specialty Coffee Association of America) dan world Coffee Research, membuat roda rasa, atau Flavor Wheel, yang terus dikembangkan berdasar karakter rasa macam-macam varietas, jenis, penanaman, pengolahan, dan penyajian.
Sumber foto: WCR
Di sinilah misteri kopi menarik perhatian saya. Sebenarnya Flavor Wheel diciptakan untuk Coffee Taster, untuk mengetahui dan mengidentifikasikan karakter kopi yang akan dilepas ke pasar. Tetapi bagi saya, kopi dan flavor wheel menggugah indera perasa dan penciuman, mencoba merangsang daya ingat. Sangat intuitif, namun saya menikmatinya, seperti sebuah permainan, dalam percintaan.
Kompleksitasnya tinggi, itu sebabnya butuh belajar bertahun-tahun untuk mendalami ilmu ini. dan bagi Coffee taster, lidahnya dibayar mahal oleh para produsen Kopi specialty.
Untuk membedahnya, World Coffee Research memiliki panduannya, bisa klik di sini
Saya bukan ahlinya, dari 10 cangkir yang saya coba, satu cangkir saja sudah untung bisa terindentifikasi rasanya.
Selama ini, para penjajal kopi (bukan Coffe Taster Profesional) mendefinisikannya dalam rasa: Fruity, kegarangan bodi, nutty, asam atau tidak...
"Kopi ini fruity sekali...."
Iya lalu fruity yang seperti apa?
Padahal, dalam Flavor Wheel, terdapat ratusan probabilitas rasa terhadap secangkir kopi specialty, tidak semua orang bisa mengenalinya.
Ada sisi misterius dalam kopi ketika kita sudah tergila-gila padanya.
Selagi masih ciptaan Tuhan, interaksi antara kopi dan manusia, seperti yang saya alami tahun ini benar-benar harmonis.
Comments
Post a Comment